LHMB Dumai Kritik Keras Rekrutmen Tenaga Kerja Perusahaan yang Abaikan Warga Tempatan

LHMB Dumai Kritik Keras Rekrutmen Tenaga Kerja Perusahaan yang Abaikan Warga Tempatan

 

Panglima Muda LHMB Kota Dumai, mengkritik keras perusahaan - perusahaan yang abaikan Putra tempatan.

Jurnalpena.com, Dumai, Riau – Laskar Hulubalang Melayu Bersatu (LHMB) Kota Dumai menyuarakan kekecewaan dan kemarahan terhadap sejumlah perusahaan yang tengah merekrut tenaga kerja di wilayah Dumai, namun dinilai mengabaikan masyarakat tempatan.


Panglima Muda LHMB, Wan Ade Syaputra, menyoroti praktik rekrutmen yang menetapkan syarat "minimal pengalaman" sebagai tembok penghalang utama bagi anak-anak daerah untuk bisa bekerja di tanah kelahirannya sendiri.


"Ini ironi yang menyakitkan. Di tanah sendiri, anak-anak tempatan justru hanya jadi penonton karena perusahaan lebih memprioritaskan tenaga kerja luar yang dianggap 'berpengalaman'," tegas Wan Ade.


LHMB dengan tegas mengingatkan perusahaan untuk mematuhi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2004 tentang tenaga kerja lokal, yang secara jelas mewajibkan perusahaan untuk memberikan prioritas kepada masyarakat setempat dalam proses rekrutmen.


"Kalau terus seperti ini, untuk siapa pembangunan industri di Dumai? Jangan sampai masyarakat tempatan hanya kebagian debu dan limbahnya saja, sementara kesempatan kerjanya direbut orang luar," tambah Wan Ade dengan nada geram.


LHMB juga mendesak Dinas Tenaga Kerja Kota Dumai agar tidak hanya duduk manis dan jadi penonton dalam masalah ini. Mereka diminta segera turun tangan mencari solusi konkret atas ketimpangan ini.


"Kami minta Disnaker turun tangan. Buat kebijakan transisi, pelatihan, atau pendampingan agar anak-anak Dumai bisa masuk dan berkembang di perusahaan tanpa harus dihalangi syarat pengalaman yang memberatkan," pungkasnya.


Masyarakat berharap suara ini tidak hanya jadi angin lalu. Jika perusahaan terus mengabaikan suara rakyat tempatan, LHMB tidak menutup kemungkinan akan melakukan aksi yang lebih besar demi menegakkan hak-hak anak negeri. **(rls)

0 Comments: